Basketball

Pengambilan nilai olahraga untuk materi bola besar sudah selesai, para manusia sebelas Ipa dua berpencar, sibuk dengan urusan masing-masing.

Para perempuan memilih untuk melipir di pinggir lapangan sembari melihat bagaimana para anak lelaki yang sedang bertanding bola basket.

Yang di dalam nya terdapat Julian dan River.

Keduanya berada di kubu yang berbeda seakan mempresentasikan permusuhan mereka bahkan dalam hal pertandingan olahraga.

“Oper sini Per!” Seru Jericho saat melihat River membawa bola oranye tersebut.

River yang mendengar hal itu pun berniat untuk mengoper bola kepada Jericho namun sayang ada Haikal yang berhasil merebut bola sebelum sampai ke tangan Jericho.

“Ah bangsat!” Dumel River tanpa sadar “gapapa Per” Dari belakang Jericho menepuk pundak nya.

Namun manik River melihat Haikal berhasil memasukkan bola ke dalam ring milik tim nya.

Membuat poin tim Julian lebih unggul daripada miliknya.

Permainan kemudian berlanjut, mengacuhkan matahari yang semakin naik keatas dan keringat mereka yang terus bercucuran.

“Kasih Julian, Kal” Jordan berseru kepada Haikal saat melihat Kenzo yang sudah bersiap menghalangi Haikal.

Haikal ternyata cukup gesit karna bola bisa berpindah hanya dalam hitungan detik ke tangan Julian.

Semua orang saat ini mengejar langkah besar Julian termasuk dengan River.

Dia maju untuk menghalangi pemuda itu,

“Jul gue Jul” Suara Araya masuk ke pendengaran nya.

Julian menoleh ke samping, bersiap memberi bola kepada Araya melalui overhead pass.

Namun River berhasil mendorong bola itu keluar dari genggaman Julian, River tersenyum kemenangan.

Melirik sekilas kearah Julian yang ternyata juga sedang menatap dirinya.

River memberikan senyuman remeh kepada Julian

Kemudian berlari kembali mengejar bola yang saat ini ada di tangan Galih.

“Wuuu!!” Seru Hendrick saat Galih berhasil memasukkan bola ke dalam ring “keren lo Lih” Tambah Kenzo.

Selebrasi itu hanya bertahan sesaat karena permainan terus berlanjut.

Poin kedua tim saat ini adalah setara.

Bola berada di tangan Jordan kemudian di lempar kepada David dan berakhir di tangan Julian.

Bola terus berada di kuasa Julian, pemuda itu mengontrol bola dengan handal, melewati Galih dan Hendrick dengan mudah nya.

Julian terus maju mendekati ring lawan.

Kecohan sedikit ia berikan saat melihat kehadiran Kenzo di hadapannya.

Sudut bibir Julian terangkat,

Julian semakin dekat dengan ring

Namun langkah besarnya memelan saat melihat River di depannya, pemuda itu bersiap untuk mengambil bola dari tangannya.

Julian berusaha mencari cela,

Suara teman-teman se tim nya sudah mulai bersahutan, meminta Julian memberikan bola kepada mereka.

Namun manik tajam Julian di kunci oleh si mata kucing di hadapannya.

Tangan Julian masih setia mendribble bola besar tersebut.

Suasana di tengah lapangan itu menjadi tegang.

Sampai tiba-tiba saja di tengah-tengah ketegangan itu River memberikan kedipan menggoda kepadanya.

Julian membeku di tempat,

Dan situasi itu di manfaatkan River untuk mengambil bola dari tangan Julian, dan membawa bola menuju ring milik Julian.

Semua berjalan terlalu cepat bagi Julian.

Hingga tiba-tiba saja River berhasil memasukkan bola ke dalam ring tim nya.

Dan menjadi pemenang dalam pertandingan kali ini.